Senin, 03 Agustus 2015

The Orochy Hyuga Exco

Sebuah senjata akan selalu membawa penderitaan but keadamaian akan tercipta sesudah peperangan. itu adalah hal yang sering aku dengar. tetapi apa hasilnya tak ada hanya omong kosong belaka yang dapat menjelaskannya. setelah perang hanya akan dikenal dengan 2 makna yaitu winner dan loser. strata sosial menjadikan hal ini menjadi lebih suram dibandingkan dengan sebelumnya. negara yang kalah dituntut untuk bisa menghargai pemenangnya bukan dalam bentuk yang lainnya tentu saja. 

Rabu, 29 Juli 2015

My Story


MEMORIES
Seorang teman adalah seseorang yang mana akan selalu ada disaat apapun juga, itulah yang sampai sekarang ini aku pikirkan. Tentu saj setiap orang pasti mengingingkan seorang teman, termasuk aku. Selama ini aku akui bahwa aku adalah bukan jenis manusia yang mudah dalam bergaul. Bukan karena aku tidak mau bergaul akan tetapi jika aku nantinya memiliki teman aku akan merasa sedih sebab karena pekerjaan orang tuaku aku sering pindah-pindah sekolah. Sekarang ini aku sudah kelas 10 di sebuah SMA swasta sebut saja namanya SMA Sakura. Karena sebagai seorang murid pindahan aku tentu belum terlalu menguasai mata pelajan yang diterapkan di SMA ini begitu juga peratuannya. Meskipun aku terkenal bahwa aku cukup pandai akan tetapi aku tipe orang yang tidak mau menyombongkan diri.            
Seperti layaknya seorang siswa pindahan yang lainnya pertama-tama aku memperkenalkan diriku didepan kelas, sambutan yang kuterima dari teman-teman cukup menyenangkan. Sebelumnya aku telah bertanya kepada kedua orang tuaku bahwa saat masuk SMA ini aku ingin tinggal sendiri diapartemen aku ingin merasakan hidup mandiri. Tentu saja kedua orang tuaku pertama tidak mengijinkannya jelas saja sebab aku adalah anak tunggal. Aku tidak dapat mengelak jika dikatakan cute atau bahasa kerennya baby face sebab memang itulah kebenarannya. Aku adalah seorang anak laki-laki dengan tinggi badan sekitar 168 cm dengan berat sekitar 50 kg. Warna kulitku putih maklum karena aku anak blesteran ibuku dari luar negeri sedangkan ayahku dari dalam negeri. Aku cukup atletis sebab setiap pagi aku selalu lari pagi dan jogging saat liburan. Oke kembali kekelas. Setelah perkenalan yang menjelaskan ini dan itu selesai aku dipersilahkan oleh guruku untuk duduk dibangku yang kosong yang letaknya 2 bangku dari belakang dekat jendela. Ini adalah pertama kalinya aku duduk di tempat duduk dibelakang, sebelumnya sih aku sering atau lebih suka untuk duduk di depan sebab jarang laki-laki yang suka duduk didepan dimana aku dulu tidak mau untuk terlalu akrab dengan teman-teman sekelasku. Kelihatannya sih ada siswa yang tidak masuk hari ini, sebab baku sebelah kananku tampak kosong.
Pelajaran dimulai aku pun mendengarkan dengan seksama tidak terasa bahwa bel istirahatpun berbunyi. Teman-teman sekelasku langsung melingkupi aku bertanya inilah itulah samapai-sampai aku kesusahan dalam menjawabnya so aku hanya tersenyum saja. Tak lama kemudian aku bertanya kepada mereka kenapa bangku disebelahku ini kok tampak kosong apa ada siswa yang tidak masuk ? ketua kelas pun yang menjawabnya sebab saat perkenalan tadi guruku sempat bilang kalau aku ada yang tidak paham untuk bertanya kepada ketua kelas. Baiklah ketua kelas ku bernama Fumiya ya seperti namanya dia adalah perempuan oh maaf sebelumnya namaku adalah Himejima Kou seperti yang kalian tahu namaku ini nampak seprti seorang perempuan tetapi aku ini adalah laki-laki aku sendiri juga bingung kenapa kedua orang tuaku menamaiku seperti ini baiklah hal ini tidak usah dibahas lagi sebab nanti tidak akan selesai ceritaku.
Fumiya menjawab dia sering tidak masuk karena dia memiliki suatu urusan, bahkan pihak sekolahpun tidak berani menegurnya bukan karena dia sebagai anak pemilik sekolahan ini tapi karena latar belakangnya yang cukup membingungkan dan menakutkan untuk diungkap oleh siapapun. Bahkan dia sangat jarang berbicara dengan kita yang notabenenya adalah teman sekelasnya. Setiap istirahat dia akan selalu pergi ketempat favoritnya yaitu loteng atas sekolah dan tidak ada anak kelas 10 sampai kelas 12 yang mengganggunya. Sempat ada yang coba mengusiknya sih saat istirahat yaitu anak-anak kelas 12 dan tidak lama kemudian mereka dibawa kerumah sakit akibat berantem dengannya. Saat kelas mulai lagi dia datang dengan badan yang cukup penuh luka, guru pun mengabaikannya. Oh ya namanya adalah Ichijouji Kurosaki.
Kalau aku jadi kamu mendingan kamu tetap bertingkah seperti anak-anak yang lainnya. Aku mengucapkan terima kasih atas infonya kepada Fumiya. Aku sempat berfikir sih untuk mencoba berbicara dengannya, hal ini karena aku adalah jenis orang yang penasaran dimana ada misteri pasti disitu ada aku. Aneh sih bilangnya tapi entah mengapa perilaku ini telah ada sejak aku kelas 3 SD. Pertama sih aku telah menetapkan bahwa karena aku tidak akan pindah kemana-mana lagi karena urusan pekerjaan orang tuaku sebab aku sekarang sudah tinggal sendiri aku ingin akrab dengan teman-teman sekelasku sebab kehidupan ini hanya akan berlangsung selama kurang lebih sekitar 3 tahun, aku tidak ingin menyia-nyiakannya untuk hala yang intinya belajar, belajar, dan belajar saja akau ingin memiliki pengalaman yang lain tentu saja salah satunya adalah percintaan berharap sih. Waktu menunjukkan pukul 14.15 dimana kegiatan belajar disekolah telah usai waktunya untuk berperang keluar gerbang seolah sebab ternyata minggu ini adalah minggu diman ada perekrutan anggota klub baru dan setiap klub/ ekstrakulikuler akan berebut anggota. Karena aku masih ingin berada disekolah jadi aku tetap tinggal dikelas untuk mempelajari lagi materi yang telah diajarkan selama sehari ini.
Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 17.00 matahari hampir diufuk barap berharap sinarnya redup perlahan. Aku langsung bergegas memasukkan bukuku kedalam tas dan cepat-cepat pulang sebab sekarang aku inggal sendiri diman aku juga harus mengerjakan memasak, bersih-bersih dan lainnya sendiri. Karena sudah malam jadi aku beli makanan di konbini ( toko ) dalam pikiranku. Saat bergegas keluar dari kelas dan menuruni tangga aku sempat menabrak seseorang kemudian aku langsung berdiri dan meminta maaf karena aku dalam keadaan yang tergesa-gesa jadi aku langsung saja pergi. Sempat setelah itu tanganku dipegang olehnya, tentu saja aku kaget setengah mati sebab hari sudah gelap, aku disekolah sendirian, menabrak seseorang, lalu tanganku dipegangnya mana ada manusia yang mengalami kejadian ini tidak kaget lucu berarti orang tersebut.
Tanpa basa-basi lagi aku meminta maaf sekali lagi dan mencoba melihat wajahnya. Aku ingin memastikan saja sih bahwa dia punya wajah atau tidak. Tidak kusangka di memiliki paras yang sangat tampan dengan kulit putih serta warna mata yang aneh sebab warnanya hijau kebiru-biruan kalau dikatakan ya aku hanya bisa berkata di sangat cantik sekali tetapi dia adalah laki-laki dengan tinggi sekitar 175 cm dengan rambut pirang. Tidak lama kemudian dia seperti mulai berbicara aku sih sempat menebak bahwa dia akan marah karena kelakuaku tadi, tapi dari baju yang dia pakai seharusnya dia adalah siswa disini. Tapi aku tidak mengerti apa yang dia lakukan sampai jam segini begitu pula aku. Tidak disangka dia berkata dengan nada yang sangat merdu sekali sempat ku pikir dia anggota klub suara dia bertanya “ apakah kamu baik-baik saja ? “ aku pun menjawabnya dengan menganggukkan kepalaku. Selanjutnya aku meminta dia tuk melepaskan tangannya “ anu maaf tapi bisa tolong lepaskan tanganku “ dengan tingkah kaget dia melepaskannya dan meminta maaf. Selanjutnya aku berlari keluar tanpa bertanya namanya dan bertanya apa yang dia lakukan hingga jam segini terlebih lagi dia itu kelas berapa ? aku masih digunduk oleh segudang pertanyaan.
Sesampainya dirumah aku mandi dan belajar untuk mempersiapkan pelajaran untuk besok, memang terlihat aku seperti anak pandai sih sebab kalu samapai aku mendapat nilai merah aku tidak akan diperbolehkan untuk hidup sendiri diapartemen. Kedua orang tuaku sih memang overprotective. Mereka selalu memastikan apa keadaanku baik-baik saja atau tidak. Hampir setiap hari sesudah aku hidup sendiri mereka selalu menelponku. Waktu tidak terasa telah menunjukkan pukul 23.15 saatnya aku tidur. Sebab aku harus bangun pagi sekali guna memasak dan menyiapkan bekalku. Untuk pertama kalinya dalam hidupku sih hatiku merasa berdebar-debar saat melihat seorang pria. Aneh pasti rasanya tapi aku mah tidak terlalu mengkhawatirkan mungkin ini cuma kebetulan sebab aku tadikan juga dalam keadaan yang tergesa-gesa. Sekitar pukul 7.30 aku berangkat setelah menyiapkan dan mengerjakan ini dan itu di rumahku. Memang beda dengan di Indonesia yang sekolah mulai dari pukul 7.00 disini sekolah mulai sekitar pukul 8.00. sekitar 15 menit aku habiskan untuk perjalanan ke sekolah sebab sekolah dengan tempat tinggalku cukup dekat. Aku bersyukur sih dekat jadi tidak usah mengeluarkan banyak biaya guna untuk pergi ke sekolah. Sampai didepan kelas aku menyapa teman-teman “ Ohayou minna-san.”
Lalu langsung pergi ketempat dudukku. Tak lama kemudian bunyi bel tanda masuk berbunyi. Setelah menghabiskan hampir 30 menit pelajaran pertama dimulai ada salah satu siswa yang baru masuk kelas. Wah melihatnya saja pasti siapapun bakal memaafkannya sebab Dia ternyata adalah siswa kemarin yang telah aku tabrak dibawah tangga. Dia langsung duduk disebelah kananku. Aku sempat kaget bagaimana tidak kaget sebab dia duduk dibangku dimana katanya bangku itu milik seorang siswa yang wah mau dikatakan tidak enak. Aku langsung diam memperhatikan pelajaran lagi. Selama istirahat dia tidak ada dikelas entah dia menuju kemana aku tidak tahu. Aku makan bekalku dikelas bersama dengan teman-teman yang lain. Mereka semua tampak bersahabat apalagi yang namanya Omi-san dia selalu membuat setiap anak tertawa karena tingkah dan logat bicaranya.
Ditengah-tengah makan aku bertanya kepada mereka bukankah dia adalah anak yang kemarin yang dijelaskan oleh Fumiya kan ? mereka pun menjawabnya iya. Dia adalah anak tersebut. Tapi aku sempat tidak mengerti deh kenapa kalian tidak bisa akrab dengannya bukankah dia tampak baik ( aku tidak membawa masalah kemarin sebab aku belum mengerti situasi yang terjadi dikelasku ini jadi aku hanya mendiamkan kejadian kemarin berharap itu adalah suatu pengalaman rahasiaku bertemu dengannya ) mereka langsung menjawabnya wajahnya saja yang kamu lihat jika kamu tahu kelakuannya kamu pasti takut dan tidak berani lagi mendekatinya sebab dia akan selalu menganiyaya seseorang yang mencoba dekat dengan dirinya.
Pernah suau malam saat aku keluar dengan pacarku aku melihatnya berjalan didepan menuju sebuah hotel dengan seseorang. Hari berikutnya aku sempat mendengar orang yang berada dikamar XXX meninggal dengan mengenaskan. Memang aku tidak tahu apa dia atau orang lain yang melakukannya tapi hari itu dia pulang dengan tangan dan baju yang penuh dengan darah. Temanku yang lain langsung menyerobot masuk kecerita oh ya kalau tidak salah aku juga pernah melihat di berkelahi dan berurusan dengan pria-pria berjas hitam. Aku adalah tipe orang yang tidak mudah percaya oleh omongan orang lain jadi untuk menutupi ekspresiku ini aku mengiyakan saja pendapat mereka. Pelajaranpun di mulai setelah bel habis istirahat dibunyikan. Aku tidak melihat anak itu lagi masuk dikelas gurupun seolah mengabaikannya. Meskipun aku baru satu hari bersekolah disini tetapi atmosphernya disini terasa begitu aneh banyak hal yang tidak kumengerti disini tentu saja bunkan masalah pelajaran kalau masalah pelajaran itu mah gampang tinggal buka buku kalau tidak ada cari materinya di perpustakaan dan diinternet pasti maslah akan selesai tapi kalau masalah ini dicari di perpustakaan amaupun diinternet pasti tidak akan ketemu ya jelaslah. Sampai pelajara selesai pun dia tidak ada.
Aku sempat khawatir sih dengannya, bagaimana aku bisa tidak khawatir kemarin aku sempat berbicara dengannya dari nadanya dia bukanlah seorang anak ayang seperti dikatakan oleh teman-temanku yang lain. Seusai pelajaran aku bertanya kepada Fumiya kalau ingin pergi keloteng atas lewat mana? Tanpa curiga dia menunjukkannya aku pun mengucapkan terima kasih. Terima kasih untuk memberi tahu jalannya dan terima kasih untuk tidak bertanya perihal apa aku menanyakannya sebab aku pasti akan kesulitan untuk menjawabnya. Tak lama kemudian aku pergi sendiri keloteng atas. Sempat berpikir bahwa dia pasti berada disana tetapi di tidak ada disana. Aku mencoba mencarinya kebangunan sekolah yang lainnya. Dan aku pun tidak menemukannya, tinggal satu lagi ruang yang belum aku cari yaitu UKS sekolah. Tepat dia ada disitu, sempat aku melihat dia sedang tidur. Aku mencoba untuk melihat sekeliling ruangan tidak ada dokter ataupun perawat sekolah. Sepi sekali hanya ada aku dan dia.
Melihatnya tidur membuatku ingin tetap melihatnya terus sebab dia tampak begitu tenang dan damai dalam tidurnya. Aku sempat membayangkan sih dia pasti capek dan lelah untuk mendengar dan menanggapi gosip-gosip mengenai dirinya yang belum tentu itu adalah benar. Setelah itu aku pergi kekelas untuk mengambilkan barangnya yaitu tas dan bukunya. Aku sempat berfikir dia tadi makan apa tidak ya sebab dengan berbagai rumor yang beredar pasti dia tidak nafsu makan. Aneh sih perasaanku kepadanya seolah aku telah mengenalnya sangat lama sekali dan menurutku kami seperti saudara. Aku kembali lagi ke UKS dimana dia berada. Aku letakkan tas miliknya disamping nya diatas meja dekat tempat tidurnya dengan meninggalkan roti yang sempat aku beli dikantin tadi selama perjalanan menuju ke UKS. Berharap dia mau memakannya. Dengan menutup secara perlahan pintu UKS aku keluar dengan meninggalkan sebuah pesan yang isinya “ Mungkin kamu tidak sempat makan siang, silahkan roti ini kamu makan agar perutmu tidak sakit “. Sesampainya dirumah seperti biasa aku melakukan pekerjaan rumah. Tidak terasa waktu telah berlalu, akupun baru sadar bahwa jam dindingku telah menunjukkan pukul 10 malam. Aku pun bersiap untuk tidur. ( bersambung ... ) 

Kamis, 21 Maret 2013

akhirnya berakhir juga kegiatan study tour yang telah aku jalani selama satu hari ini. perjalanan yang wah dan capek telah aku lalui bersama dengan teman-teman.

Sabtu, 09 Februari 2013